Kalau kamu sering ngalamin momen “mana ya tutupnya?” setiap buka laci dapur, berarti kamu gak sendirian. Koleksi Tupperware dan wadah plastik gampang banget bikin dapur berantakan kalau gak ditata dengan sistem yang jelas. Tutupnya bisa nyelip di mana-mana, wadahnya numpuk gak karuan, dan akhirnya kamu cuma pakai itu-itu aja.
Padahal, dengan sedikit trik dan pengaturan yang cerdas, kamu bisa bikin semua wadah tersimpan rapi, efisien, dan tutupnya gak bakal hilang lagi! Yuk, simak cara lengkapnya di bawah ini.
1. Keluarkan Semua Koleksi dan Sortir Dulu
Langkah pertama wajib banget: keluarkan semua Tupperware dari lemari atau laci.
Kamu harus tahu dulu berapa banyak wadah yang kamu punya dan mana aja yang masih lengkap tutupnya.
Langkah sortir:
- Pisahkan wadah yang masih lengkap dengan tutupnya.
- Kumpulkan tutup yang gak punya pasangan (buat dicek nanti).
- Singkirkan wadah rusak, kusam, atau berubah bentuk.
- Kalau ada ukuran sama tapi warnanya beda, simpan satu set aja.
Dari sini, kamu bakal tahu mana yang bener-bener berguna dan mana yang cuma makan tempat.
Pro tip: jangan ragu buat decluttering Tupperware! Kalau ada yang udah gak kepakai setahun, waktunya dilepasin.
2. Cocokkan Tutup dan Wadah Sebelum Disimpan
Ini langkah penting biar gak kehilangan tutup lagi.
Sebelum menyimpan, pastikan semua wadah sudah punya pasangannya.
Tips cepat:
- Bentuk bulat disimpan bareng bulat, kotak bareng kotak.
- Cocokkan tiap tutup dan wadah, lalu tumpuk jadi satu set kecil.
- Kalau ada tutup yang gak ketemu pasangannya, simpan di satu wadah “karantina” khusus untuk dicek nanti.
Dengan sistem ini, kamu gak bakal lagi nemuin tutup nyasar tanpa wadah di laci bawah dapur.
3. Simpan dengan Sistem “Nesting” (Bersarang)
Trik klasik tapi super efektif!
Tumpuk wadah dari ukuran terbesar ke terkecil kayak sarang, biar hemat ruang dan tetap rapi.
Cara nesting yang efisien:
- Lepas semua tutupnya dulu.
- Tumpuk wadah sesuai bentuk dan ukuran.
- Simpan tutupnya terpisah di wadah atau rak kecil di sebelahnya.
Biar gak ribet, pastikan kamu cuma punya satu bentuk per kategori (misal: semua kotak kecil model sama).
Dengan begitu, tutupnya gak akan ketukar karena modelnya seragam.
4. Gunakan Wadah atau Keranjang Khusus untuk Tutup
Masalah utama Tupperware sering bukan di wadahnya, tapi di tutup yang tercecer.
Solusinya? Buat satu tempat khusus cuma buat nyimpen tutup.
Pilihan wadah untuk tutup:
- Keranjang plastik kecil: taruh di dalam laci atau rak bawah.
- Rak vertikal kecil: bisa buat nyusun tutup kayak piring.
- Wadah besar dengan label “Tutup” biar gampang dicari.
Kalau kamu pakai rak terbuka, simpan tutup secara berdiri tegak (vertikal) — kayak nyimpen buku.
Ini bikin kamu gampang liat ukuran dan bentuk tutup tanpa harus bongkar tumpukan.
5. Gunakan Drawer Divider atau Organizer Laci
Biar makin rapi, pasang drawer divider (pembatas laci) buat memisahkan kategori wadah.
Dengan pembatas ini, kamu bisa punya zona yang jelas:
- Zona wadah besar
- Zona wadah kecil
- Zona tutup bulat
- Zona tutup kotak
Kalau gak punya pembatas, kamu bisa DIY pakai kotak sepatu bekas atau wadah es krim kosong.
Tujuannya sederhana: biar semua punya tempat tetap dan gak saling tumpuk acak.
6. Gunakan Rak Tambahan atau Rak Gantung di Lemari
Kalau ruang di lemari dapur terbatas, rak tambahan (stackable shelf) bisa jadi solusi jenius.
Dengan rak tambahan, kamu bisa manfaatin ruang vertikal tanpa harus tumpuk tinggi-tinggi.
Cara cerdas pakainya:
- Wadah besar di bawah, wadah kecil di rak atas.
- Tutup bisa digantung pakai file holder atau rak piring berdiri.
- Gunakan rak bertingkat lipat biar bisa disesuaikan tinggi wadahnya.
Ini bikin semua wadah kelihatan jelas, gak perlu gali tumpukan buat nyari yang kamu butuhin.
7. Label Setiap Kategori Wadah
Kalau kamu punya banyak Tupperware dengan model mirip, kasih label kecil di rak atau wadahnya.
Misalnya:
- “Wadah Bekal”
- “Kotak Bumbu”
- “Tempat Kue”
- “Tutup Kotak Kecil”
Dengan label ini, kamu (dan anggota keluarga lain) gak akan asal taruh wadah sembarangan.
Selain itu, kamu juga bisa langsung tahu di mana posisi tiap jenis wadah disimpan.
8. Simpan di Area yang Sering Dijangkau
Jangan simpan Tupperware di tempat paling bawah atau paling atas kalau kamu sering pakai tiap hari.
Pilih area yang mudah dijangkau — seperti laci tengah atau rak dapur bagian bawah wastafel (asal kering).
Tips penyimpanan praktis:
- Wadah sering dipakai → tempat strategis.
- Wadah besar atau jarang dipakai → bagian atas.
- Wadah musiman (buat lebaran, piknik, dll.) → bagian paling belakang.
Dengan sistem ini, kamu gak perlu ubek-ubek isi dapur cuma buat cari satu wadah bekal.
9. Terapkan Aturan “Satu Masuk, Satu Keluar”
Penyebab utama lemari Tupperware penuh? Karena kamu terus nambah koleksi tanpa ngurangin.
Mulai sekarang, terapkan prinsip simpel: kalau beli satu wadah baru, keluarkan satu yang lama.
Tujuannya biar:
- Koleksi gak numpuk.
- Ukuran wadah tetap seragam.
- Semua wadah masih berfungsi dan punya tempat.
Jangan simpan Tupperware gratisan dari promosi kalau gak akan dipakai — lebih baik disumbangkan.
10. Rutin Rapikan dan Cek Kelengkapan
Merapikan Tupperware bukan tugas sekali jadi.
Supaya tetap rapi, lakukan cek rutin setiap 2–3 bulan sekali.
Checklist kecil:
- Apakah semua wadah masih punya tutupnya?
- Ada yang mulai kusam atau pecah?
- Tutup masih rapat atau longgar?
- Masih sesuai kebutuhan dapur sekarang?
Dengan begitu, kamu bisa jaga koleksi Tupperware tetap efisien, awet, dan gak makan tempat.
Kesimpulan
Mengatur koleksi Tupperware biar gak kehilangan tutupnya itu soal sistem, bukan soal ruang.
Dengan cara sortir, simpan per set, gunakan keranjang khusus, dan berikan label yang jelas, kamu bisa ubah area penyimpanan jadi rapi dan efisien banget.
Kuncinya adalah konsistensi dan keteraturan.
Kalau setiap kali selesai dipakai kamu simpan di tempat yang sama, tutup gak akan nyasar lagi, dan dapur kamu bakal selalu tampak rapi kayak di majalah desain interior.
FAQ
1. Kenapa tutup Tupperware sering hilang?
Biasanya karena disimpan di tempat berbeda atau gak dikembalikan ke tempat semula setelah dicuci.
2. Apakah sebaiknya Tupperware disimpan dengan tutupnya terpasang?
Kalau jarang dipakai, jangan. Simpan terpisah biar udara bisa masuk dan gak bikin lembap berbau plastik.
3. Bagaimana cara menyimpan Tupperware tanpa makan tempat?
Gunakan sistem nesting, rak bertingkat, dan wadah transparan agar wadah bisa ditumpuk secara efisien.
4. Apakah tutup Tupperware bisa disimpan berdiri?
Bisa banget! Gunakan file holder atau rak piring vertikal biar rapi dan mudah dicari.
5. Apakah aman menyimpan Tupperware di bawah wastafel?
Boleh, asal tempatnya kering dan gak lembap. Gunakan alas rak plastik untuk mencegah jamur.
6. Seberapa sering perlu menata ulang koleksi Tupperware?
Minimal setiap tiga bulan sekali untuk memastikan semua tutup masih lengkap dan wadah masih layak pakai.